Kamis, 20 Desember 2012

keris keris dan strata sosial

keris sungguh suatu yang sangat indah dan multy fungsi.
 antara lain 1. keris sebagi senjata( tikam )
                 2. keris simbul permohonan
                 3. keris sebagai status strata soaial di masyarakat.
Pada jaman dahulu (mungkin kini juga) keri sangat di perlukan sebagai tanda status seseoarang di masyarakat kita bisa melihat sebagai berikut :
1.Golongan Sudra/Wesia,mempunyai keris dalam hal bentuk dan assecories sangat sederhana karena terkait masalah keberadaan finansial(bc Harta) dari para kaum sudra/wesia.
2. Golongan Brahmana keris ini indah dalam hal dapur,pamor dll namun dalam hal assecories sangatlah sederhana,karena seorang pemimpin spiritual biasanya menyukai kesederhanaan(bc tidak suka pamer)kalaupun seorang brahmana punya yang indah biasanya hadiah dari para penguasa.(misal:keris Tejo Kinurung,Satrio pinandito,kukus tunggal dll)
3.Golongan bangsawan,keris-keris yang dipakai biasanya sangat indah dalam berbagai hal karena menunjukan tingkat seberapa jauh derajat bangsawannya dan dan berapa banyak hartanya,ini di misalkan  muali warangka yang bersalut emas, tangkai gading,ada hiasan inten dll(Misal Nogo sosro sabuk inten, satrio kinayungan, nogo sapto dll)
mungkin saat ini orang yang mengoleksi keris adalah orang kaya karena tanpa uang tidak mungkin mampu membeli/mengoleksi keris

PENGARUH KERIS PADA JIWA SESEORANG

   Sepintas sepertinya ada yang diragukan bahwa sanya sebilah benda mempunyai pengaruh pada pemegangnya/pemiliknya.
     Keris hakekatnya adalah benda /senjata tajam namun ada hal yang istimewa yaitu bahwa keris dalam proses pembuatanya bukan sekedar besi yang di tempa namun melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan termasuk proses batiniah/spiritual.
Seorang empu (pembuat keris) dalam membuat keris disesuaikan keadaan ataupun pemesanyanya (baca sesuai pesanan)termasuk unsur spiritual yang ada dan akan di masukkan nya daya MAGIC yang ada dalam artian kekamampuan dari keris ini,hal inilah yang membedakan keris  dengan senjata tajam yang lain ( bisa juga dari keris kuno/yang mengandung isi/sikep, dengan keris modern/yang di buat baru/biasanya tanpa isi hanya mengutamakan  dapur dan pamor saja), kita bisa melihat beberapa kasus pengaruh keris di bawah ini :
1. panembahan senopati(pendiri dinansti mataram) dengan tombak Kanjeng Ky pleret berani menantang Pangeran Haryo Penang sang yang nota bene lebih tua baik segi umur,ilmu dan tingkantan darah.ternyata pengaruh Ky Pleret lebih kuat dari Keris Brongot setan kober sehingga ....gugurlah P.Haryo Penangsang.
2. Pusaka Ky Sangkelat, mampu menjadikan seorang yang bernama joko karebet menjadi tokoh yang kukuh dan mampu menjadi dasar tauladan kebersamaan dalam hidup beragama di negeri Pajang yang pernah dalam masa permrintahan negari berSyariaat mutlak masa demak
3. Pedang Ky lepet (milik kasunanan Surokarto) pernah di pinjam Ir Sukarno dan dianggap sebagai wahyu keraton dalma memerintah di negri Indonesia ini... dll
Hal-hal yang demikian kiranya unsur MAGIC sangat dominan dalm keris sehingga keris sangat berpengaruh pada jiwa seseorang dan bahkan keris dalam khasanah orang jawa di sebut PUSAKAartinya Barang yang sangat di hormati dan di sakralkan,namun ada juga yang menyebut JIMAT, artinya barang siji yang di rumat(jawa) arti benda satu/di hormati yang selalu di rawat.....
jadi jelas dalam proses awal pembuatan keris inilah unsur menjadi faktor utama bukan hanya dapur dan pamor.

warongko,hulu keris dan suku

     Warongko adalah bahasa jawa dalam bahasa melayu disebutkan adalah sarung keris yang artinya adalah tempat dan bungkus keris. sedang hulu adalah tempat menancapnya tangkai (Pesi,Bhs jawa) atau pegangan tangkai keris.
    Para sutrisna pecinta keris faham setiap keris tangkai dan warangka dari tiap-tiap daerah berbeda.Kita melihat bagaimana warangka gagrag(model) ladrang Solo berbeda dengan gagrag  gayaman Yogyakrta,gagrag majapahit berbeda dengan Bali, gagrag jawa sangat berbeda dengan melayu(baca Sumatra dan Malaysia) berbeda pula dengan Bugis........
hulu keris demikian juga  adanya.Contoh kita kaji sedikit :
Jawa  : dengan tangkai sederhana menekuk sedikit enak di pegang (walaupun Gading) berukir sekalipun. gading hanya menunjukan masalah pada strata pada masyarakat/status sosial.
2.Melayu : tangkai agak lurus/pun ada yang bengkok bengkok 90 derajat ( hampir seperti rencong, menyiratkan perlunya tenaga dalam menggunakan sebagi senjata tikam dan ada juga melayu(malaysia) belok berukir seperti kepala bebek, menunjukan pengaruh Thailand/patani.
3.bugis : belok 90 derajat namun  sederhana keberadaan hulu keris menunjukan fungsi keris lebih di tekankan pada fungsi beladiri

     Terlepas apakah hulu dan warongko tersebut dari gading atao kayu, namun yang jelas dari warongko hulu keris kita bisa melihat asal keris sepintas darimana,suku apa yang menjadi empu,pemilik awal dari keris tersebut.
namun semua mengandung nilai keindahan,filsat tersendiri yang tak habis untuk kita kaji  lebih dalam dalam.Sebenarnya dari warongko hulu keris sudah ada budaya untuk menunjukan suatu keinginan menyanmpaikan suatu keinginan melalui keindahan....

pamor dan harapan

 Ke indahan keris bukan saja terdapat pada dapur keris.Namun juga terdapat pada gambar yang berbentuk guratan-guratan pada bilah keris.Guratan tersebut  biasa di sebut PAMOR.
      Pamor bisa saja terbentuk dari babaran dijih besi, baja, meteorit dan lain-lain yang termasuk dalam proses pembuatan keris.Pamor pada bilah keris sangat lah banyak ragamnya seperti bisa kita lihat : 1.Udan mas (drip panas dan drip dingin)2. satrio kinayungan 3. pulo tirto 4. kukus tunggal 5 banyu mili 6 tirto tinetes 6. geni tinulat 7 gangeng kanyut 8. segoro muntab dll.
     Namun sebenaryalah pamor bukan hanya sebuah seni dalam proses pembuatan keris, namun pamor adalah bagian dari proses laku spiritual dalam pembuatan keris. kita bisa melihat SATRIO KINAYUNGAN adalah harapan dari sang empu bahwa pemegang keris adalah seorang satria yang nantinya selalu mendapatkan perlindungan dari Yang Maha Kuasa,UDAN MAS harapan dan doa  empu pembuat keris agar pemilik pemegang menjadi kaya kecukupan dalam hal duniawi(di ibaratkan mendapatkan udan mas)..
maka pamor hakekatnya adalah gambaran doa yang di panjatkan sang empu dan diwujudkan /divisualisasi dalam bentuk guratan /pamor pada bilah keris.

seni daya magis dan kekuasaan dalam pusaka

Sepotong besi, baja, batu meteor di babar oleh seseorang yang berjiwa seni tinggi dan penuh rasa pangroso tunduk pada DZAT YANG MAHA MULIA, terciptalah keris yang sangat tinggi bernilai mulai dari pamor yang baik desain indah ukiran dan sungging warongko, dan masa pembuatan yang penuh dengan doa terbentuk keris/pusaka yang mempunyai daya magis yang sangat berpengaruh pada pemegangnya.
Ken Arok memesan sebilah keris  yang di buat oleh empu yang terkenal pada saat MPU GANDRING, keris tersebut dalam bentuk/dapur "jalak ore tunggu layon"( sampai sekarang tak di ketahui rimbanya), mpu yang sangat mumpuni dalam segala hal bela diri dan sebagainya, Ken Arok mengambil dan kecewa karena lama tidak jadi,maka di bunuhlah sang empu, dan sang empu mengutuk bahwa keris tersebut akan membunuh 7 turunan
ternyata apa yang di kutukan sang empu benar-benar terjadi. 7 turunan keturunan tunggul ametung sang akuwu dan ken arok saling membunuh karena kekuasaan dengan keris itu.
maka jelas keris itu menjadi lambang kekuasaan  seorang raja atau pemimpin negeri ini.......
kita bisa mendengar brongot setan kober di tangan haryo penangsang sangat di segani, Ky pleret yang dengan gagah menanti ky setan kober, Ky sangklelat di tangan bocah ajaib joko tingkir mampu menguasai tanah jawa,tombak baru klinting di tangan ki ageng mangir di pakai legimitasi kekuasaan,
keris sangat sakral... seni yang tinggi dan tak bisa di pisahkan dengan kekuasaan

WARONGKO WULAN PANUNGGAL

Sentimen keagamaan pada waktu itu muncul seiring dengan adanya sebuah keyakinan baru yaitu yang beragama islam.
Pada masa kerajaan majapahit keris dengan ciri warongko ladrang/branggah/gayaman sudah ada, namun pada masa mulai perkembangan Islam dipemerintahan negeri Demak maka para dai( atau lebih tenar dengan sebutan wali songo) menginginkan lebih spesifik dalam senjata keris, maka untuk itu para wali meminta para empu membuat keris yang lebih merakyat dan islami diantaranya berciri wulan panunggal( yang berarti BULAN SUDAH TANGGAL/MASUK TANGGAL 1 BULAN BARU)
Karena islam dalam menghitung hari berdasarkan bulan/Qomariah maka di buatlah  warongko seperti bulan sabit (bisa dilihat seperti keris lilit buntel mayit) suatu khasanah tersendiri bagi dunia perkerisan, namun pada masa sultan adipati Yunus (adiopatiUnus) dan adiknya sultan Tranggono memerintahkan prajuritnya menyerang portugis di semenanjung malaka sampai para prajurit tidak pulang lagi ke jawa( sampai sekarang kampung prajurit demak dinamakn negeri TRENGGANO/yang artinya orang-orang sultan trenggono) sehingga keris wulan panunggal banyak tersimpan di negeri malaysia khusunya negeri trenggano juga islam sangat berkembang dengan akulturasi jawa melayu di malaysia.......
Namun tidak hilang di tanah jawa banyak juga masih tersimpan keris dengan warongko wulan panunggal dengan ciri biasanya keris tersebut kecil lurus. namun tidak seluruh ulama menggunakan wulan panunggal namun banyak juga tetap menggunakan kieris bercirikan lama hindu budha

Penggunaan keris

Pada hakekat penggunaan keris di bedakan jadi 3 yaitu:

1.Keris sikep berarti untuk pegangan dan harapan dari yang punya
2. Keris ageman, keris yang dipakai untuk pisowanan ataau di pakai acara       resmi
3. Keris untuk perang.

Namun kadang ketiga fungsi menyatu dalam satu keris.Semoga keris mendunia dan menunjukan pada mata dunia betapa tinggi nilai filosofi dan religi dari keris ...................( wong jowo kudu iso lan ngerti jowo)
keris menunjukan bahwa bukan sekedar senjata namun keris  adalah sebuah bilah senjata yang menyatu keris seni daya magis dan kekuasaan

Keris Pusaka

Keris adalah hasil karya manusia  yang sangat indah dan bermanfaat, keris perpaduan karya & upaya lahir manusia dari menyiapkan bahan baku( besi, kayu, tenaga dll) sampai sebuah upaya batiniah & lelaku, doa dan permohonan sang mpu dan pemegang pada YANG MAHA KUASA. pada akhirnya menurut para sutrisno Keris daya magis keris sangat berpengaruh bagi pemegangnya.

Doa yang khusuk tersalurkan pada benda tersebut menjadikan benda sangat memberikan pengaruh pada kejiwaan seseorang, ada kalanya  orang jadi welas asih, tegas dan "kereng".Namun di balik itu semua keindahan keris tiada terukur baik daya ukir halus(pamor) maupun ketelitian dalam membuatnya.

Hasil budaya bangsa yang demikian tinggi kadang harus terhancurkan cara pemahaman yang sepihak, maka ada baiknya keris kita pandang sebagai warisan budaya yang wajib kita uri-uri keberadaanya jangan sampai budaya adi luhung di akui negara lain padahal keris adalah warisan dunia subkhanalloh.

ALLOH benar benar maha pemberi nikmat maka nikmat yang berupa indah termasuk indahnya kebudayaan yang tergabung dalam puji kepadaNYA.........
bahkan ada keris yang manifestasinya untuk para pembimbing umat .Keris berkesan jauh lebih "familiar" di banding pedang dll sesama senjata tajam dan keris sangat berkesan  menukik ke jiwa atau rokhani.

Bertahan jiwa akan kekentalan nuasa rukhani dalam keris kita bisa lihat dalam hal ini wali songo kemana-mana membawa (nyengkelit) keris dan ini bukan saja sebagai senjata keamana dirinya namun juga pengaruh keris bagi sesama manusia itulah keris, tercipta sesuai dengan kondisi keadaan pembuat (mpu) juga sebuah harapan akan masa depan bagi pemilik / pemegangnya,melihat status sosialnya, ke indahan bentuk wadag keris.

Semoga keris akan tetap di hargai oleh bangsa sendiri dan generasi penerus.

Kanjeng Ky sangkelat

Sebuah kisah yang sangat fenomenal dalam sejarah negeri ini baik yang bersifat kekuasaan maupun peralihan segala pusat pemerintahan jawa pada jaman Majapahit.

Ky sangkelat dibuat oleh empu SUPO yang merupakan adik ipar dari Kanjeng sunan Kali Jogo( Anggota da'i wali songo), pada waktu Kanjeng Sunan Kalijogo memberikan bijih besi untuk di babar jadi pusaka maka dibabarlah pusaka menjadi 3 buah yaitu : 1.Ky condong campur 2. ky nogososro 3. Ky sabuk inten namun dari ketiganya Kanjeng Kalijogo tak satupun  menyukai karena bersifat dapur hindu budha.

Kanjeng Sunan berpendapat bahwa pusaka yang dibuat Empu Supo terlalu mewah untuk ukuran santri seperti beliau. Maka dari sisa biji besi yang ada  maka di babar menjadi 2 pusaka lagi yaitu 1. Kanjeng Ky Sangkelat 3. Ky Carubuk.

Maka Sunan Kalijogo tersebut mengambil ky Carubuk, sedang Ky Sangkelat dititipkan pada adik iparnya dengan berpesan"kelak anak keturunanmu jadi Raja Besar ditanah Jawa ini dengan pusaka ini".

Selanjutnya dikisahkan di kerajaan Majapahit terjadi pagebluk (bencana penyakit) besar bahkan rakyat banyak yang mengalami kematian. Pagi sakit, sore meninggal. Malam sakit, paginya meninggal.

Dari  penglihatan batin ternyata pagebluk disebabkan Ky Condong Campur, setelah itu 2 buah keris Ky nogososro dan Ky sabuk inten bertarung sampai ujungnya melengkung dan keluarlah Naga Bumi yang sangat besar sederhana namun sangat berwibawa datang mengalahkan anak lintang (ky Condong Campur) sampai keris tersebut masuk kesarungnya dan kembali pada almari pusaka kerajaan Majapahit.

Maka di ketahuilah bahwa naga bumi tersebut adalah Kanjeng Ky Sangkelat. Selanjut Ky Sangkelat menjadi pusaka JOKO TINGKIR, yang masa itu bagai anak ajaib yang tak pernah terukur kemampuannya,  anak yang selalu berbantal lengan dan berselimut angin. Kelak menjadi sultan Pajang  bergelar SULTAN HADI WIJOYO dengan pusaka Ky Sangkelat  sebagai pusaka keraton. (Sumber: kisah nogo sosro sabuk inten, SH Mintarja).

Disini kami memuat foto koleksi kami, Kanjeng ky Sangkelat yang asli dengan ketangguhan dan kewibawaannya, keindahan lekuk pamornya, dengan tangkai gading berukir Raksasa Tiwikrama (raksasa bertapa) sungguh karya fenomenal dari Empu Supo yang sempurna. Apabila ada yang berkenan untuk membuktikan atau sekedar mirsani, silakan berkunjung ke alamat offline kami. Semoga memuaskan para pecinta tosan aji

KERIS

assalamu a'alaikum.....Keris,adalah nama yang tak asing bagi telinga orang melayu pada umumnya dan jawa pada khusunya.
keris adalah sebuah singkatan 
KER berasal dari kata disengker yang berarti pemilik RIS berarsal dari kata aris yang berarti bijaksana
dalam idiom jawa tersebut mempunyai arti secara maknawiah adalah seseorang yang menyimpan keris /memiliki keris menjadi bijak sana. dalam khasanah jawa/melayu dan Islam bijak sana adalah tingkatan yg tinggi dalam sebuah sifat dan sikap,biasanya hanya di miliki oleh orang yang sudah mengendap jiwa dan emosinya dan dengan kebijaksanaan maka aturan dapat di jalankan tanpa menyakiti siapapun........(sikap Minandito bhs jawa)
bahkan ALLOH dalam al Qur"an sering memfirmankan "SABAKHO LILLAQHI MA FIS SAMAWATI WAL ARDLI WAHUWA AZIZUL KHAQIM" semua bertasbih pada alloh yang maha perkasa lagi maha bijaksana......

Para kadang sutrina pusaka.....
banyak keris(bc Pusaka) yang mencerminkan sikap ngaluhur/keluhuran budi seseorang, suatu misal  pandowo lima mencerinkan kita bersikap ksatria tapi jujur dan mencerminkan rukun islam,ky sangkelat, mencerminkan kesederhanaan bagi seseorang namun sangat tidak takut menghadapi permasalahan.
maka adalah suatu yang sangat bertentangan apabila seorang pemilik pusaka(keris) menjadi sombong karenanya
berdasarkan hal diatas sungguh sikap yang bijaksana pula apabila kita sebagai bangsa pewaris budaya menjaga aset bangsa ini bukan malah menjadikan komoditas penghujatan tentang sebuah kemusrikan, malah alangkah indahnya kita menjelaskan bahwa tentang keris hanyalah sebagai budaya bangsa ,sabagaimana kopyah,batik dll
harapan saya smoga dengan ini ada penghargaan pada para empu 7yang menghasilkan sebuah karya adiluhung.....nuwun
wasssalamu alaikum.....

Sabtu, 08 Desember 2012

cara buat kopi ijo

Saat-saat musim hujan, udara yang dingin secangkir wedang kopi bisa menjadi minuman penghangat. Apalagi bagi mereka yang kondisi badannya kurang sehat karena serangan flu, secangkir wedang kopi ditambah sedikit jahe bisa mengurangi tubuh yang sedang menggigil kedinginan. Namun bagi para penggemar atau maniak Wedang Kopi Cethe, dalam cuaca dan musim apapun tidak menjadi masalah, karena wedang kopi bagi mereka merupakan minuman sehari-hari setelah sarapan pagi, makan siang, atau makan malam yang selalu dihubungkan dengan rokok. Wedang Kopi Cethe bisa didapatkan atau dibeli di Warung-warung atau Warung Kopi Cethe, dan bisa dibuat sendiri di rumah. Hal ini memang khusus bagi penggemar wedang kopi, memang ada kalanya yang tidak suka wedang kopi, karena takut kalau air kencingnya berwarna hitam.



Cara membuat Wedang Kopi Cethe :
  1. Persapkan dulu bahan-bahan dan alat-alatnya antara lain : Bahan-bahan : kopi bubuk ( jenis kopi sesuai selera ), gula pasir, air. Alat-alat : kompor, panci / teko, cangkir / gelas, lepek, sendok teh.
  2. Tuangkan air secukupnya kedalam teko, kemudian rebus diatas kompor sampai mendidih panas.
  3. Ambil dua atau tiga sendok teh kopi bubuk dan masukkan kedalam cangkir kemudian tambahkan gula pasir secukupnya sesuai selera ( dominan pahit atau manis ). Ada juga yang seleranya seneng dominan manis, karena takut kena penyakit kencing pahit.
  4. Angkat air panas tadi dan tuangkan ke dalam cangkir.
  5. Aduk air panas yang sudah tercampur dengan kopi bubuk dan gula tadi sampai tercampur semuanya hingga menjadi wedang kopi.
  6. Tuangkan wedang kopi dari cangkir tadi di atas lepek secukupnya dan rendam beberapa menit sampai ampasnya mengendap.
  7. Tuangkan air kopi diatas lepek tadi ke dalam cangkir atau bisa juga langsung diminum sedikit-sedikit hingga di atas lepek hanya terdapat endapan ampas kopi saja.
  8. Tambahkan sedikit air wedang kopi dan susu kental ke endapan ampas kopi tadi, kemudian aduk hingga rata dan siap untuk Nyete

Pantai popoh tulungagung - Vita Kdi 5


SATU ABAD PON-PES LIRBOYO

Seratus TAhun Pon Pes Lirboyo

Lirboyo Kaifal Hal

Puisi Gus mus

Pondok Pesantren Lirboyo.Part 3

Sejarah Lirboyo

Pondok Pesantren Lirboyo.Part 2

Sejarah Lirboyo

Pondok Pesantren Lirboyo.Part 1

Sejarah Lirboyo

pagar nusa main pedang

tampil disaat even di ponpes haji ya'qub lirboyo kediri

pagar nusa main ruyung

Guruku pahlawanku?