Belanja Ikan Sambil Menikmati Indahnya Pantai Prigi
Jika
kita mendengar Pantai Prigi, pasti ingatan kita tertuju pada Kabupaten
Trenggalek Daerah ini mempunyai makna terang penggalih (terang di hati)
yang posisinya berada di bagian selatan Jatim, sekitar 186 km dari
Surabaya. Kawasan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia
memiliki banyak pantai dan berpotensi untuk dijadikan tempat wisata
bahari. Karena berhadapan dengan Samudera Hindia, Nada yang berada di
teluk-teluk kecil dan berombak cukup tenang karena sudah dipecah oleh
batu karang, sehingga orang sering menyebutnya pantai pasir putih prigi.
Pantai
yang berada di wilayah Desa Tasik Madu, Kecamatan Watulimo sekitar 48
km arah selatan Kota Trenggalek ini, selain sebagai sarana wisata pantai
ini juga dikenal dengan Pelabuhan Penangkapan Ikan (PPI) terbesar di
pantai selatan Pulau Jawa. Hasil tangkapan ikannya pun sangat besar,
karena relative masih segar maka rasanya sangat enak. Pantai Prigi yang
berjarak sekitar 40 km dari Jantung Kota Tulungagung dan 48 km dari
Jantung Kota Trenggalek ini, bisa sampai ke tempat ini pengunjung dapat
menempuh melalui jalur utara atau selatan. Bila melalui rute jalur utara
berarti dari Tulungagung–Gondang–Durenan–Bandung–Prigi. Sedang lewat
jalur selatan, Tulungagung-Boyolangu-Campurdarat–Bandung-Prigi, dan
jalan menuju ke pantai ini semua kondisinya sangat bagus.
Fasilitas
yang tersedia Kawasan Pantai Prigi juga dilengkapi berbagai fasilitas
wisata seperti: bumi perkemahan yang teduh, hotel dengan auditorium,
rumah makan, serta lapangan tenis tempat parkir sangat luas. Kalau
pengunjung ingin berlama-lama atau bermalam di pantai prigi, maka
pengunjung pun bisa menginap di terdekat yang terletak di bibir pantai
namanya Hotel Prigi. Tarifnya pun sangat terjangkau hanya Rp 240,000,-,
dengan fasilitas: kamar ber-AC, TV, welcome drink, sarapan pagi, 2
double bed, ruang tamu dan teras dengan pemandangan ke taman yang asri.
Sehingga, pengunjung terasa nyaman dan damai seperti berada di rumah
sendiri, karena kesannya lapang dan enak untuk melepaskan lelah.
Jarak Hotel dengan pantai yang begitu dekat, sehingga dari pelataran
Hotel, masih terdengar suara debur ombak yang datang silih berganti
memecah pantai. Di pinggir pantai yang dibatasi dengan pasir berwarna
putih, banyak berdiri warung-warung makanan dan minuman serta cafe yang
berderet dan berjajar dengan rapi. Menunya pun cukup beragam. Mulai dari
aneka seafood, nasi, mie goreng, soto, bakso, pecel dan lainnya.
Jika
anda ingin menikmati suasana pantai, tidak lengkap rasanya jika anda
tidak menyantap ikan bakar. Nah, demi melengkapi kepuasan dalam
menikmati pemandangan laut itulah, maka kami menuju salah satu warung
ikan bakar dari sekian banyak yang terhampar di pinggiran pantai.
Setelah berjalan menyusuri warung- warung, maka akhirnya kami masuk dan
memilih pada sebuah menu ikan kakap bakar besar plus sambel dan lalapan
dihargai 50 ribu rupiah. Ditambah empat porsi nasi putih, dua gelas es
jeruk dan sebotol Aqua, total menjadi 85 ribu. Hmm .. tanpa banyak tawar
menawar kami langsung berujar serempak .. “Oke, Sikat!!!”
Dan setelah lidah ini menikmati sang ikan dan sambelnya, hmmm ….
Harga yang memang pantas. Dan hanya dalam waktu singkat, badan sang ikan
sudah berpindah ke perut kami berempat. Kenyang!!!! Karena bertepatan
dengan bulan purnama, dan sudah menjadi kebiasaan bagi mereka jika bulan
purnama tiba maka semua nelayan lebih banyak melakukan aktivitas di
darat. Salah satu diantaranya adalah metani (memperbaiki, red) jaring.
Di saat seperti itu, hampir sepanjang pantai yang biasanya penuh ikan
yang dijemur, berubah tempat menjadi areal parkir jaring nelayan. Meski
di darat ada perubahan jadwal kegiatan nelayan, keindahan pantai prigi
sepertinya tidak ingin ikut berubah. Deburan ombak yang tenang di kala
siang, berubah menjadi tak begitu ramah di saat malam, khas kawasan
pantai laut Selatan. Di sepanjang pantai yang luasnya rnencapai kurang
lebih tujuh hektar itu pengunjung bisa menyusuri pasir, sebelum akhirnya
sampai di tempat pelelangan yang rnerupakan pendaratan ikan terbesar di
Pantai Selatan setelah Cilacap.
Geliat Kehidupan sekitar Pantai Prigi
Jika tidak sedang melaut, pengunjung dapat rnendapatkan sajian menarik
sekaligus merasakan langsung asyiknya menarik jaring ikan bersama-sama
dengan nelayan. Menjelang sore, geliat kehidupan pantai prigi mernang
terasa. Karena kawasan pantai menjadi ramai oleh pedagang maupun
tengkulak ikan yang berdatangan. Para nelayan pun terus bekerja keras
menarik jaring yang ditebar semalam dengan segala hasil ikan laut yang
diperolehnya.
Meski di darat ada perubahan jadwal kegiatan nelayan, keindahan
pantai prigi sepertinya tidak ingin ikut berubah. Deburan ombak yang
tenang di kala siang, berubah menjadi tak begitu ramah di saat malam,
khas kawasan pantai laut selatan. Di sepanjang pantai yang luasnya
mencapai huang lebih tujuh hektar itu pengunjung bisa menyusuri pasir,
sebelum akhimya sampai di tempat pelelangan yang merupakan pendarata
ikan terbesar di Pantai Selatan setelah Cilacap.
Pada Bulan Selo (penanggalan Jawa), nelayan Pantai Prigi menggelar
upacara tradisional “Larung Sembonyo”. Upacara ini merupakan rasa syukur
kepada Tuhan sang pembawa berkah sekaligus sebagai peringatan
pernikahan Raden Tumenggung Yudha Negara, seorang kepala prajurit
Kerajaan Mataram yang berhasil membuka wilayah Prigi dengan jaminan
bersedia menikahi Putri Gambar Inten.
Puncak upacara tradisional Larung Sembonyo ini ditandai dengan
menceburkan sebuah tumpeng nasi kuning berukuran besar ke laut selatan
Jawa alias Samudra Indonesia. Sebelum acara dimulai semuanya mengenakan
pakaian adat Jawa terus memanjat doa. Dihadapan mereka berhadap-hadapan
dan terdapat tetua adat, dengan bakaran kemenyan yang ditancapkan di
atas pasir. Kemudian sebuah perahu nelayan mengantarkan tumpeng raksasa
setinggi sekitar satu setengah meter, beserta segenap sesajian lainnya
dibawa ke tengah laut. Ribuan warga Trenggalek, terutama masyarakat
nelayan Prigi, serta Watulimo dan sekitarnya, menyaksikan larung tumpeng
atau di bawahnya “gunungan nasi” itu.
Rangkaian pantai sekitar Pantai Prigi kira-kira sekitar 3 km ke arah
timur dari Pantai Prigi, juga terdapat Pantai Karanggongso, pantai yang
terkenal dengan pasir putihnya sepanjang 1,5 km. Air di pantai ini
selalu jernih dan tenang sehingga cocok sebagai tempat mandi dan
berjemur para pengunjung. Di dekat pantai terdapat Pondok Prigi,
cottage, hotel, dan persewaan motor boat. Setelah dari pantai
karanggongso, pengunjung bisa melanjutkan perjalananya menuju Pantai
Damas, jaraknya sekitar 5 km ke arah barat daya dari Pantai Prigi.
Pantai ini terletak di Desa Karanggandu yang masih alami.
Selain tiga pantai tersebut, pengunjung juga masih bisa singgah di
Pantai Pelang yang terletak di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul. Pantai
ini posisinya paling barat, sekitar 56 km barat daya Kota Trenggalek.
Pantai Pelang merupakan salah satu pantai yang masih alami dan terkenal
dengan ombaknya yang besar. Untuk mengisi liburan mendatang, sebaiknya
Pantai Prigi serta pantai-pantai yang ada sekitarnya merupakan pilihan
yang sangat menyenangkan, selain tempatnya tidak terlalu jauh. Datang ke
Trenggalek anda dapat menikmati pemandangan pantai Prigi sekaligus anda
bisa menikmati wisata Gua Lowo yang terkenal indah dan besar serta
terpanjang se Asia Tenggara.
mainkan game kesayangan kamu di donacopoker dan dapatkan bonus 2x setiap harinya dan ada yang menarik dari donacopoker di hari natal dan kemeriahan tahun baru nanti donacopoker akan memberikan bonus deposit sebesar 50.000 tunggu apalagi jangan samapai kehabisan
BalasHapusAgen poker online
Agen poker online
Judi Kartu Online
bandar qq donacopoker
jadi tunggu apalagi hubungi kontak di bawah ini agar kamu tidak penasaran lagi
BBM : DC31E2B0
LINE : Donaco.poker
WHATSAPP : +6281333555662
Asal usul nya mana?
BalasHapus