Dilihat dari letak geografis yang agak menjorok ke persawahan dan juga
kelengkapan flora dan fauna yang juga sering kita temukan di desa kita,
menjadikan kandang HMP sebagai lokasi strategis untuk pencarian hawa
pedesaan lingkup pesantren, sehinga banyak santri yang berdatangan silih
berganti, walaupun toh hanya sekedar melepas penat/kejenuhan dari
kepadatan aktifitas pesantren, disamping suguhan pemandangan yang
terkesan arogan, terkadang para santri juga ingin menengok satwa-satwa
langka hasil impor dari luar daerah yaitu si kera frengqi(sudah mati,
red), kelinci liar dan kuda pacu, pengunjung juga di perbolehkan
berpose(mengambil gambar) bersama satwa-satwa tersebut.
faktor yang
sangat mempengaruhi terhadap kenyamanan para pengunjung adalah tingkat
keramahan penghuninya, dan pengunjung pun bisa bertanya-tanya tentang
hal-hal yang berkaitan dengan alokasi dan permasalahan-permasalahan
perkandangan sesuai faknya.
Mungkin inilah alasan, kenapa kandang hmp
selalu di idam-idamkan banyak santri,, saya(naum, red) sering mendengar
kang-kang santri bergumam "ena'e rek, hwone kyak neng omah" dari
sinilah, dapat di ambil kesimpulan bahwa, kebanyakan
kang santri berkunjung ke kandang ingin mengenang kehidupan di desanya,
Meski demikian ada nilai-nilai umum yang bisa dan biasa digunakan untuk
menilai kualitas sebuah lingkungan pedesaan,, di antaranya yaitu :
lokasi yang jauh dari keramaian, kehidupan yang serba tradisionalis,
kemakmuran penghuninya he,,he,,
untuk bahan pengenalan, akan kami berikan gambaran ringkas tentang kandang HMP :
tata letak
kandang HMP terletak di area paling belakang Yayasan al-mahrusiyah. Luas keseluruhan -+ mencapai 1/2 hektar
Dengan fasilitas;
kandang
kuda,kandang ayam,kandang merpati, kandang kambing gibas-domba,kandang
kambing etwa, kandang sapi,kebun buah naga, dan 4lokal kamar perawat
ber-keramik putih dan juga 1 kamar mandi ukuran 2 meter persegi,yang
mampu menampung hingga 15 orang.
visi dan misi
mencetak santri berkeyakinan ahlusunnah dan berketrampilan ahlul sawah, yang jelas turut mencerdaskan anak bangsa-lah,,
alokasi dan pembagian tugas
kandang
kuda,berkapasitas 4 lokal/kandang, dengan perawat 3orang,selain merawat
kuda, 3orang tersebut juga berketrampilan di bidang peternakan unggas,
selain itu,sektor kandang kuda juga melingkupi semua instansi yang ada,
dari ranah sosio-historis bisa dikatakan, kndang kuda sebagai lembaga
tertua di kandang hmp,
kandang sapi,kapasitas maximal diperkirakan
35ekor sapi, namun pada sa'at ini masih 20an ekor,dengan perawat 5orang,
pembagiannya 2orang bagian pagi dan 3orang bagian sore.
Kendala
utama pada sektor persapian adalah masalah sdm dan sda,perincianya sdm;
kurangnya ilmu/ketrampilan dalam berternak(g' ada yang membimbing,red),
sda; minimnya lahan pakan ternak yang menyebabkan kesulitan pada
perawatnya.
kandang kambing gibas
berkapasitas hingga 50ekor,namun
sekarang masih sekitas 20an ekor, dengan perawat 2orang, 1orang di
bagian pagi dan 1orang bagian sore, dulu sebenarnya jumlah kambingnya
sekitar 30an ekor,berhubung pada bulan-bulan yang lalu kondisi
alam/cuaca sangat buruk,yang menjadikan kambing sering mati tanpa
sebab,akhirnya sampailah pada titik penghabisan(tinggal 14), namun si
perawat berani bangun untuk bertahan, hingga sekarang mencapai kisaran
20ekor,,
kandang kambing etawa
berkapasitas 12ekor,dengan perawat
2orang,tidak ada pembagian khusus dalam perawatan, disamping berternak,
dia juga menekuni dibidang perkebunan. Cuplikan singkat kambing etwa
hmp,pada awal mula kedatangan kambing ini berjumlah sekitar 23an ekor,
namun dikarenakan faktor sulitnya perawatan dan kelangkaan pangan,
sehingga menjadikan kuwantifitas(jumlah) smakin berkurang, yang
akhirnya,sampailah pada titik penghabisan,yakni berjumlah 5ekor
Moto kami :
Tugas
kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,karena
didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan
untuk berhasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar