Jumat, 09 November 2012

Sejarah Tulungagung: Jalur Kereta Api yang hilang (artikel I)

Sejarah Tulungagung: Jalur Kereta Api yang hilang (artikel I)

Jalur Kereta yang Hilang
Mungkin kita pernah mendengar kawasan Pulau Jawa yang dulunya merupakan Jalur Kereta tetapi sekarang sudah tidak ada. Seperti yang penulis dengar, dari cerita warga, bahwa dulunya itu ada jalur kereta dari Surabaya ke Kudus ke Pati sampai Semarang. Tetapi sekarang Jalur itu sudah tidak ada lagi. Jalur itu sudah habis dibongkar karena efisiensi kinerja PT KAI dalam menyajikan perjalanan yang efektif bagi seluruh penggunannya. Jadi jika anda bertanya kepada warga Pati dan sekitarnya mereka akan tahu kalau Jalur kereta di daerah itu sudah tidak difungsikan lagi. Ketika saya berada di Pati Jawa Tengah pun.. seperti  itu ceritanya, sehingga ini merupakan salah satu jalur kereta api yang hilang. Kalau kita merujuk pada jalur Kereta Api tahun 1925 maka kita akan melihat bahwa memang jalur dari Surabaya ke Semarang lewat Pati masih ada.


Ini adalah salah satu contoh yang kita dapatkan pada Gambar Peta Jalur Transportasi Kereta Api di Jawa. Hal ini bukti bahwa ada beberapa jalur yang hilang saat tahun 1925. Pada tahun 1925 sampai sekarang tentu banyak sekali perubahan yang terjadi pada Perkeretaapian di Indonesia. Perubahan-perubahan itu berakibat juga pada perubahan pada Jalur Kereta yang ada sebelumnya. 

Ada dari Jalur itu yang masih termanfaatkan sampai sekarang, dan ada pula yang sudah tidak digunakan lagi, karena adanya peningkatan pelayanan yang effektif dan efisien. Sebenarnya tata rel pada zaman itu yang masih menjangkau jarak-jarak antara dua kota yang berdekatan, seperti Tulungagung-Trenggalek.. karena masih jarang ditemui jalan yang bagus beraspal serta angkutan darat yang bisa dimanfaatkan melebihi enaknya naik kereta. Dengan pertimbangan itulah dahulu jalur-jalur itu dibuat. 

Berikut ini akan saya tampilkan peta jalur kereta api, yang seperti saya ceritakan di atas bahwa dulu pernah ada Jalur Kereta di Pati, Tulungagung, Trenggalek.. tetapi sekarang mungkin hanya tersisa puing-puingnya.
.

Peta Jalur Kereta Api di Pulau Jawa
Jalur yang dulu ada dan kemudian sekarang tidak ada juga ditemukan di Tulungagung. Masih banyak sisa-sisa Rel yang masih bisa kita temui saat kita melewati beberapa Kawasan di Tulungagung. Tulungagung merupakan salah satu kota di Jawa yang memiliki sejarah atas rel kereta yang hilang. Di Tulungagung banyak ditemui beberapa bukti diantaranya jalur kereta yang melintang di jalanan Pasar Sore dan berada di Belakang Nirwana Plasa. Pada tahun 20an bekas rel tersebut merupakan jalur kereta Api Penumpang yang menghubungkan antara Tulungagung dan Trenggalek.
Bukti-Bukti Jalur Kereta Api Tempo Dulu
Bukti-bukti Jalur Kereta Api Tempo dulu, sudah saya telusuri... di Kabupaten Tulungagung, dan Hasilnya akan saya uraikan di bawah ini..beserta gambar-gambarnya yang mungkin anda bisa menyaksikan..bagaimana kini jalur kereta api yang telah ada.. terkubur bersama aspal dan deraian debu.. yang semakin mehempasnya menghilang dari masa ke masa. Saya sadari.. bahwa ada beberapa yang terlewatkan.. dari jalur kereta yang hilang yang saya sajikan ini...berikut spot-spot yang masih dapat kita temui ketika dari Jalur Kereta Api yang hilang ini..
Seperti:

  • Rel Jalur Kereta tempo dulu yang ada di Perempatan Plandaan, 
  • Serta Sisa rel Kereta api yang ada di sebelah barat sekolah SDN Bago 3 Tulungagung.

Kedua hal itulah yang belum saya ambil gambarnya tentang jalur kereta api yang hilang kali ini..

Rel Kereta yang kini terpendam pada (Jalur Kereta Api yang hilang)


Belakang Nirwana Plasa Tulungagung
Beberapa situs rel kereta api tempo dulu di Tulungagung yang masih terjaga sampai sekarang adalah Jalur Kereta Api tempo dulu.. yang dahulu pernah ada di Tulungagung. Salah satunya adalah Jalur ke Tugu, Trenggalek.

  • Di dekat Pasar Sore Tulungagung,
  • Jembatan di Sungai Selatan Stasiun Tulungagung 
  • Perempatan Plandaan
  • Perempatan Sebelah barat SDN Bago 3 Tulungagung
  • Di depan Nirwana Plasa 
  • Di belakan Nirwana Plasa atau di belakang Hotel Crown Victory Tulungagung 

Di keenam daerah itu, kita masih bisa menemui bukti-bukti kalau di daerah tersebut dulunya adalah jalur kereta Api. Seperti jalur Kereta tempo dulu antara Tulungagung-Tugu,Trenggalek, pada tahun 1920an memang Jalur kereta tersebut digunakan untuk Jalur penumpang, tetapi seiring berjalanya waktu.. karena jalur penumpang sudah tidak lagi diminati oleh orang sebagai alat transportasi, maka pada tahun 1960an digunakan untuk mengangkut minyak dari Nirwana Plasa (sekarang) dulunya adalah Pabrik Minyak untuk dibawa ke kota. Sekarang Nirwana Plasa yang mempunyai kompleks ruko yang lumayan luas.. sisi belakangnya digunakan untuk Hotel Crown Victoria.
Kompleks Ruko Plasa dan Hotel C.Victoria: Dulu di daerah sini adalah Pabrik Minyak.
Tanya ke Pegawai PT KAI
Sebagai refferensi atas berbagai kabar tentang kapan jalur kereta api itu ada di Indonesia.. maka ketika ada pembenahan daerah sekitar rel kereta api, saya mencoba untuk bertanya pada pegawai PT KAI tentang kapan jalur kereta api ini sudah ada di Indonesia?? Menurut dokumen yang ada di PT KAI, jalur kereta di Indonesia itu sudah ada sejak tahun 1892...ini juga termasuk Jalur Kereta Api di Tulungagung.

Sedangkan menurut  kabar orang (yang mengatakan bahwa pada tahun 1920an jalur yang ada difoto diatas sudah digunakan)..Tetapi jika ditilik  menurut pendapat pegawai PT KAI yang saya tanyai, berarti kabar yang diceritakan oleh orang dalam hal ini penduduk sekitar jalur kereta yang hilang tersebut bahwa jalur kereta pada tahun 1920an sudah digunakan... hal ini berarti pada tahun 1920 jalur tersebut sudah berjalan 128 tahun di Indonesia sejak dibangunya pada tahun 1892 

Pada saat tahun 2012 ini, berarti sudah berjalan berapa tahun?? 220 tahun. Nah.. itulah umur jalur kereta... yang ada di Indonesia sekarang ini.. Ingat.. jalur kereta-nya lo.. yang berumur 220 tahun.. bukan rel keretanya. Karena setiap periode tertentu diganti. Contoh.. pada rel kereta yang ada di bago.. yang saat ini digunakan untuk kereta Rapih Dhoho... Rel Kereta itu sudah pernah diganti pada tahun 1993... tetapi sampai sekarang masih belum diganti lagi... (2012). Periodisasi pergantian rel kereta saya belum dapat informasinya.. tetapi.. yang jelas dari tahun 1993 rel kereta di bago tulungagung belum diganti sampai sekarang.


Dokumentasi Pribadi (ibnuhaya)Juli 2012: Jejak Rel Kereta di Tulungagung

Dokumentasi Pribadi (ibnuhaya)Juli 2012: Jejak Rel Kereta di Tulungagung


Jembatan Jalur Kereta Api Tempo Dulu


Agustus 2012
Jembatan ini merupakan salah satu Bukti kalau jalur Kereta Api saat itu pernah melaluinya dan ini merupakan saksi bisu perjalanan kereta api yang pernah ada. Sudahkan anda sudah tahu?? Jembatan yang akan dibahas di bawah ini... berjarak
 
Jembatan ini merupakan salah satu peninggalan yang masih tersisa sampai sekarang. Hal itu menjadi bukti kekokohan bangunan tempo dulu yang masih bertahan sampai sekarang. Di kenal dengan warga sekitar sebagai Buk Abang (Jembatan Merah) Kereta ini juga beroperasi mengangkut penumpang yang ingin mengunjungi kota Trenggalek. Jembatan ini berusia puluhan tahun, coba bayangkan kala itu jembatan ini masih digunakan pada tahun 1920an kala itu. dan menurut bukti otentik yang ada di Peta tahun 1925 jalur itu masih digukanan. Nah sekarang ini Jembatan Bersejarah itu masih meluruskan punggungnya untuk melintang di atas Sungai Jenes. Setelah masa berlalu dari tahun 1920an dan sampai 1950an digunakan untuk alat transportasi orang dari Tulungagung ke Trenggalek dan akhirnya pada tahun 1960an digunakan untuk mengangkut minyak dari Pabrik Minyak di Nirwana Plasa Tulungagung. Pada tahun 1960an saya mendapatkan cerita dari warga sekitar yang sudah tua... bahwa pada tahun tersebut jembatan ini masih digunakan dan belum di ubah kondisinya. 

Sekarang saya berandai-andai.. jika jembatan ini belum diperbarui dari awal pembuatanya... berarti jembatan ini sudah berusia 220 (2 1/5 abad)

Mungkin foto-foto yang anda lihat itu adalah foto yang di ambil beberapa saat ini, tetapi bedakan dengan foto yang diambil saat zaman dahulu. Bentuk besi dengan tonjolan-tonjolan itu sama dengan foto yang lama yang saya ambil dari internet.


Terdapat kesamaan konstruksi pada jembatan yang sekarang masih ada dan foto zaman dahulu.




Dokumentasi ibnuaya (juli 2012) bentuk besi yang kokoh yang selama lebih dari 90 tahun membentangkan punggungnya melintasi sungai
Tampak jembatan sampai juli 2012 masih digunakan untuk dapat menjadi jalan yang menghubungkan antara dua tepian sungai. (Sungai Jenes)



Dokumentasi Ibnuhaya (Juli 2012) tampak pada konstruksi jembatan yang penuh dengan baut untuk menghubungkan besi satu dengan besi yang lain.



Jembatan ini juga disebut dengan buk abang bago (jembatan merah bago) karena warna dan lokasinya yang terdapat di Desa Bago Tulungagung.

Tangki Penyiram Air di Stasiun


Dokumentasi ibnuhaya Agustus 2012



lihat warna orange pada sebelah kanan tulisan ibnuhaya.blospot.com... itu merupakan tangki penyiram air pada stasiun kereta api. Situs itu sampai sekarang masih ada.. dan berada di atas salah satu kios di Pasar Sore Tulungagung.

Untuk lebih mendapatkan feel terhadap tulisan ini, baca artikel selanjutnya tentang Jalur Kereta Api yang hilang (Artikel II). Di dalam artikel yang kedua ini akan saya bahas dimana letak / lokasi beberapa site untuk dapat menemukan Jejak jalur kereta yang masih bisa anda lihat sampai sekarang (tahun 2012) ini.

Untuk menutup pembahasan tentang Jejak Jalur Kereta Api yang hilang.. maka anda bisa membaca Jalur Kereta Api yang hilang (artikel III). Nah... sebagai pelengkap dari artikel sebelumnya.. artikel ini juga mengungkap tentang adanya kebohongan terhadap berita Jejak Jalur Kereta yang hilang....

17 komentar:

  1. Yang di timur Nirwana plasa itu aku kirain rel buat kereta api barang/tebu gitu, ternyata kereta api penumpang ya.. :D

    BalasHapus
  2. kata ibu saya yang masa kecilnya pernah tinggal di tamanan, itu jalur kereta gerbong tangki yang mengangkut minyak klentik ke pabrik minyaknya belanda yang dulu letaknya di nirwana plaza itu. Pada tahun 1978, lokasi pabrik itu diganti dibangun nirwana plasa

    tapi ibu saya kurang tahu juga kalau sebelum dia lahir jalur itu pernah dilewati kereta penumpang. Di atas disebutkan jalur ada pada tahun 1925.

    Salam kenal :)
    Senang membaca postingan anda tentang tulungagung tempo dulu. Menurut saya jarang/belum ada yang mengulas tentang tulungagung jaman dulu pada masa belanda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aq menceritakan ini? karena aq senang dengan kota tulungagung ? tulungagung adalah tempat tinggalku? salam kenal juga?

      Hapus
    2. it just copy paste... Tulisan ini hanya copy paste dari Tulisan di blog lain (ibnuhaya.blogspot.com yang sekarang berganti menjadi ihahibban.blogspot.com).. bukan anda yang menceritakan...

      Hapus
  3. itu rel yang ada didepan pasar sore, itu bukan rel KA penumpang, tapi rel lori tebu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup,,, btul... itu rel yg ukurannya lebih kecil arahnya memang ke PG Modjopanggoong

      Hapus
  4. Yang saya tau Rel lori tebu dengan Rel KA penumpang jelas sekali perbedaannya mulai dari besarnya Rel, bantalan rel & lebar jarak kedua rel

    BalasHapus
  5. Bukan Rel Lori Tebu, tetapi rel untuk mengangkut Minyak dari Nirwana Plasa (yang dulu merupakan Pabrik Kopra).

    Tulisan kulil ini kopi paste dari tulisan saya yang dulu pernah menggunakan blog ibnuhaya, tetapi sekarang ibnuhaya sudah berganti menjadi ihahibban.blogspot.com

    BalasHapus
  6. koreksi mas ,, itu kelebihan 100 thn itung2an usia nya ,, hehehe

    BalasHapus
  7. Menurut saya jalur tulungagung - trenggalek jika memang ada, kemungkinan tidak sampai kota. Karena daerah trenggalek adalah perbukitan dimana pada tahun2 tersebut kereta menggunakan uap (tenaga lebih kecil untuk jalur menanjak). Yang di daerah nirwana plaza sepertinya bukan untuk kereta penumpang deh... saya setuju itu merupakan jalur minyak atau jalur kereta tebu.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  8. arah rel itu kan keselatan,, jd kemungkinan bukan ke trenggalek.. coba anda tanya penduduk boyolangu - campurdarat, sekitar jalan raya tamanan ke popoh dulunya adlh jalan milik pt KAI

    BalasHapus
  9. mungkin memang utk ka penumpang. saya masih ada dokumentasi jalur ka trenggalek yg melewati G.budeg thn 1929

    BalasHapus
  10. Jalur KA dari Tulungagung ke Tugu (Trenggalek) waktu jaman Belanda memang ada. Bekas2 jalurnya masih bisa kita lihat sampai sekarang,, dan kebetulan lintasan itu dekat rumah saya. Kebetulan mbah saya (sekarang masih hidup) pernah naik KA dr stasiun Trenggalek ke Tugu.

    BalasHapus
  11. Tambah satu lagi di perempatan cuwiri (barat PG. MODJOPANGGUNG)ada jalur kereta api yang melintang dari arah utara ke selatan. Mungkin dulunya jalur tersebut merupakan peninggalan Belanda...

    BalasHapus
  12. Blog bagus.
    Kunjungi balik.
    http://goo.gl/L5Wtrf

    BalasHapus
  13. Tanah nya sekarang bnyk di dirikan bngunan warga .dan di jual belikan..apakah itu memang sudah milik warna semua?tolong jwab bgi yg tau

    BalasHapus